A.
PENDAHULUAN
1
Akomodasi sebagai komponen kepariwisataan
Hotel
adalah merupakan salah satu bagian dari usaha yang memberikkan layanan berupa
penyediaan akomodasi beserta pelayanan makanan dan minuman kepada wisatawan
2
Sejarah Perhotelan
Sejarah
usaha akomodasi sebenarnya telah dimulai sejak belasan ribuan tahun yang lalu,
yaitu sejak jaman Yunani dan Romawi kuno. Pada waktu itu orang-orang menempuh
perjalanan karena dorongan dan tujuan yang erat kaitannya dengan keagamaan dan
kepercayaan. Selama dalam perjalanan mereka telah menemukan tempat-tempat
singgah dan menginap, walaupun tidak secara khusu diperuntukkan sebagai
penginapan. Hotel sendiri asal katanya berasal dari bahasa Latin “Hospes” yaitu orang asing yang menginap dirumah seseorang
a. Perkembangan hotel
Sesudah
ada revolusi industri di Inggris abad ke XVII ada tanda-tanda kemajuan dan
gagasan-gagasan baru dalam bidang penginapan, di Inggris sendiri usaha
akomodasi disebut (inn) atau (tavern). Kemudian tidak lama sesudah
revolusi Amerika, penginapan-penginapan Amerika
termasuk yang terbesar di dunia dan bertujuan memberikan service yang
baik. Di Eropan lahirnya organisasi usaha perhotelan diawali dengan timbulnya
vila-vila kecil yang terletak di lereng-lereng pengunungan (chalets) dan hotel-hotel kecil dengan
menyediakan berberapa pelayanan serperti makan dan minum. Sedangkan di Perancis
terdapat bentuk akomodasi yang disebut (cabaret).
Dengan semakin pesatnya usaha akomodasi ketika itu, maka kemudian dipergunakan
kata “Hostel” yang berasal dari kata “Host” yang berarti tuan rumah. Kemudian
“Hostel” berkembang menjadi “Hotel”
dengan pengertian sebagai rumah penginapan
b. Perkembangan hotel di Indonesia
Pertumbuhan
usaha perhotelan di Indonesia dapat dibagi dalam beberapa pereode, yaitu :
a. Masa penjajahan Belanda
Pertumbuhan
usaha perhotelan di Indonesia dikenal pada abad ke- 19 dan itu pun hanya
terbatas di kota-kota besar yang berlokasi dekat pelabuhan saja (Batavia,
semarang, Surabaya, medan, dan makassar). Kemudian pada permulaan abad ke- 20
dimulailah pendirian dari beberapa hotel di daerah dan kota yang jauh dari
pelabuhan (malang, surakarta, bandung, bogor, yogyakarta, dan bukit tinggi).
Adapun fungsi hotel yang utama hanya terbatas untuk melayani tamu-tamu atau
penumpang kapal yang baru datang dari negeri Belanda serta dari Negara-negara
Eropa lainnya dan dapat dikatakan juga hanya terbatas pada kalangan orang-orang
kulit putih saja, sedangkan kalangan bangsa Indonesia tidak ada sama sekali.
b. Masa pendudukan Jepang
Berkobarnya
Perang Dunia II, yang disusul dengan pendudukan tentara Jepang di Indonesia,
menyebabkan keadaan kepariwisataan di Indonesia menjadi terlantar sama sekali.
Banyak hotel-hotel yang diambil alih oleh pemerintah Jepang, diantaranya
dijadikan rumah sakit dan asrama. Sedangkan yang agak bagus ditempati
perwira-perwira tentara Jepang sebagai tempat tinggal (Heitany Ryokan).
c. Masa setelah Indonesia merdeka
Pada tahun
1946, sejumlah pimpinan hotel di Indonesia berkumpul untuk menetapkan
Organisasi Perhotelan yang peratama kali bernama Badan Pusat Hotel Negara
(BPHN) yang berpusat di hotel Merdeka Malang.
Kemudian BPHN mendapat kepercayaan untuk mengatur tempat sidang Komite
Nasional Indonesia Pusat (KNIP) berhasil menyusun Kabinet RI, dalam sidang
pertamanya mengeluarkan Maklumat No. 1/H/47 tertanggal 1 Juli 1947, yang
memutuskan Perhotelan masuk dalam kementrian Perhubungan dan dalam pertemuannya
dengan BPHN disepakati membentuk suatu badan atau lembaga HONET (Hotel Negara
dan Tourism) yang diberi wewenang untuk melanjutkan tugas-tugas pengusahaan
hotel-hotel di bekas wilayah belanda. Dan direktur badan ini adalah R. Tjipto
Ruslan.
Kemudian
dengan adanya Perjanjian KMB tahun 1949, “ semua harta dan benda milik Belanda
harus dikembalikan kepada pemiliknya” maka sejak itu HONET resmi dibubarkan.
Pada tahun
1952 beberapa tokoh perhotelan bangsa Indonesia mendirikan suatu organisasi
yang bernama SERGANTI (Serikat Gabungan Hotel dan Tourism Indonesia) yang
diresmikan oleh Wakil Perdana Mentri Wongsonegoro,S.H. bertempat di hotel Des
Indes.
Di
Indonesia perkembangan usaha perhotelan modern di awali dengan di bukanya Hotel
Indonesia (HI) di Jakarta pada tahun 1962 yang merupakan hotel pertama dan
satu-satunya bertaraf internasional di Indonesia. Dalam dasar warsa 1970-an
baru muncul hotel-hotel bertaraf internasional lainnya yang dimiliki oleh
perusahaan swasta nasional.
3
Pengertian Hotel
Di dalam
COLUMBIA ENCYCLOPEDIA hotel adalah HOUSE OF PUBLIC ENTERTAINMENT (menjamu)
dengan memberikan makanan, minuman, kamar tidur, dan pelayanan untuk memberikan
kepuasan.
Pengertian
hotel menurut Hotel Proprietis Act, 1956 adalah :
Suatu
perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makan, minum
dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orang-orang yang sedang melakukan
perjalanan dan mampu membayar dengan jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan
yang diterima tanpa adanya perjanjian khusus.
Pengertian
hotel yang dimuat oleh Grolier Electronic Publishing INC, 1995 adalah:
Usaha
komersial yang menyediakan tempat menginap, makanan, dan pelayanan-pelayanan
lain untuk tamu.
Menurut SK
Menparpostel No. KM 37/PW.340/MPPT-86, tentang Peraturan Usaha dan Pengelolaan
Hotel. Bab I, Pasal1, ayat (b) hotel adalah suatu jenis akomodasi yang
mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan,
makan dan minum serta jasa penunjang lainnya bagi umum yang dikelola secara
komersil (dikelola dengan memperhitungkan untung atau ruginya).
Dari
pengertian di atas hotel dapat diartikan sebagai suatu bentuk akomodasi yang
dikelola secara komersil disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh
pelayanan penginapan (kamar) berikut makan dan minum serta jasa lainnya.
Maka yang
tidak termasuk dalam pengertian hotel adalah :
a. bangunan instansi pemerintah maupun
swasta yang digunakan sebagai tempat tinggal pegawai dan karyawannya
b. wisma instansi pemerintah maupun
swasta yang digunakan sebagai tempat peristirahatan pegawai/ karyawan dan tidak
untuk mencari keuntungan
Hotel
befungsi sebagai suatu sarana untuk memenuhi kebutuhan tamu (wisatawan atau
pelancong), sebagai tempat tinggal sementara selama berada jauh dari tempat
asalnya.
Dalam
menunjang pembangunan Negara, usaha hotel berperan aktif dalam berbagai hal
seperti :
a. Meningkatkan industri dan
penghasilan masyarakat
b. Menciptakan lapangan kerja sekaligus
alih tekhnologi
c. Meningkatkan pendapatan daerah
d. Meningkatkan devisa Negara dan
hubungan antar bangsa
4
Jenis Akomodasi
a. Jenis-jenis akomodasi ada tiga
kelompok besar, yaitu ;
1) Akomodasi Komersil (commercial
accommodation)
Kelompok
ini adalah akomodasi yang dibangun atau didirikan dengan tujuan semata-mata
utnuk memperoleh keuntungan atau komersil dan secara murni untuk mencari
keuntungan (profit making) antara lain
a) Hotel
b) Motel
c) Penginapan atau losmen
d) Rooming house
e) Bungalow
f) Cottage
g) Pension\
h) Homestay
i) Ryokan, dan lain-lain
2) Akomodasi Semi Komersil ( sub
commercial accommodation)
Adalah
akomodasi yang didirikan bukan semata-mata untuk tujuan komersil tetapi yang
diperuntukkan bagi pelayanan kepada masyarakat atau orang tertentu. Lambat laun
tujuan dasarnya berubah karena jenis ini jelas memerlukan biaya pemeliharaan
dan pengurusan, antara lain :
a) Asrama mahasiswa/ pelajar
b) Asrama milik yayasan
c) Asrama pelatihan
d) Panti jompo
e) Pondok pesantren
f) Panti rehabilitasi
g) Rumah sakit
3) Akomodasi Non Komersil (non profit
making accommodation)
Adalah
akomodasi yang didirikan tidak untuk tujuan mencari keuntungan, tetapi
semata-mata untuk tujuan sosial atau sebagai bantuan secara Cuma-Cuma, antar
lain :
a) Mess
b) Wisma
c) Guest house
d) Rumah-rumah panti asuhan
e) Pemondokan dalam gereja
f) Villa yang dimiliki secara pribadi
g) Family holiday homes
h) Perkemahan
b. Jenis akomodasi berdasarkan aspek
bentuk bangunan
1) Losmen, adalah suatu usaha perorangan
dengan menggunakan seluruh atau sebagian dari suatu bangungan yang khusus
disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh jasa pelayanan penginapan
2) Pondok wisata, merupakan suatu usaha
perseorangan dengan mempergunakan sebagian rumah tinggalnya untuk penginapan
bagi setiap orang dengan memperhitungkan pembayaran harian
3) Cottage, suatu bentuk bangunan yang
dipergunakan untuk usaha pelayanan akomodasi dengan fasilitas-fasilitas
tambahan lainnya (sepeda, perahu, dll)
4) Motel (motor hotel), suatu bentuk
bangunan yang digunakan untuk usaha perhotelan dengan sarana tambahan adanya
garasi di setiap kamar dan biasanya bertingkat dua (kamar di atas dan garasi di
bawah). Lokasi motel biasanya terletak diperbatasan, sebagian besar tamu membawa
mobil sendiri dan adanya fasilitas lain yang di sediakan (pom bensin dan
bengkel mobil).
5) Penginapan remaja (youth hotel),
suatu usasha yang tidak bertujuan komersil, yang menggunakan seluruh atau
sebagian bangunan yang khusus disediakan bagi remaja untuk memperoleh
penginapan dan pelayanan lainnya
6) Inn, merupakan pengembangan dari
jenis hotel dengan penambahan fasilitas ekstra tanpa dipungut biaya..
7) Perkemahan, suatu usaha yang
berbentuk wisata dengan menyediakan alam sebagai sarana, dengan menggunakan
tenda atau caravan (kereta gandengan) sendiri sebagai tempat menginap.
8) Health spa hotel, sebuah hotel yang
menawarkan fasilitas tambahan berupa perawatan dan penyembuhan penyakit
tertentu, tempat berolah raga dan kebugaran tubuh.
9) Hostel, tempat penginapan yang murah
tetapi dilengkapi dengan fasilitas layanan terbatas untuk makanan dan minuman.
10) Marine
hotel (floating hotel), bentuk penginapan yang terdapat di daerah tepi sungai,
terusan atau laut dengan cirri-ciri khususnya menggunakan kapal laut yang
berlayar dari satu tempat ke tempat lain, dan memiliki jumlah tamu tertentu
selama perjalanan yang telah ditentukan (cruiser, passenger ship, house boat
dan aquatel)
11) Summer
hotel, sebuah hotel yang hanya beroperasi pada musim panas saja. Biasanya
selain musim panas digunakan sebagai asrama mahasiswa.
12) Airport
hotel, hotel yang terletak di satu kompleks bangunan dengan lapangan udara.
13) Suite
hotel, kamarnya terdiri atas kamar tidur, dan kamar tamu yang dipisahkan,
sebagian besar ada parlornya, sebagian ada dapur sendiri. Tamu-tamu yang
menginap di suite biasanya untuk jangka waktu yang cukup lama
14) Bed
and breakfast hotel (BnB)/ hotel garni, hotel dengan jumlah kamar 20-30 kamar.
Pelayanannya secara kekeluargaan yang biasanya melayani adalah pemelik hotel
tersebut
15) Casino
hotel, hotel yang memberikan tambahan utama berupa sarana perjudian
16) Holiday
village hotel, hotel yang masing-masing kamar terdiri satu bangunan dan berdiri
sendiri, biasanya berbentuk bungalow dan di dalamnya terdapat fasilitas memasak
17) Congress
hotel, hotel dengan fasilitas tempat pertemuan dan pameran yang memiliki
peralatan audio visual yang lengkap serta ruang banquette untuk beberapa orang
18) Conference
center hotel, sebuah hotel yang mengarahkan bisnisnya terhadap masalah yang ada
hubungannya dengan konferensi, konvensi, meeting dalam jumlah besar.
19) Time
share hotel (condominium), dalam satu unit terdiri dari kamar tidur, kamar
tamu, kamar makan dan dapur.
20) Guest
house (boarding house, pension den famille), bentuk penginapan yang sederhana,
sama dengan wisma yang disewakan untuk umum.
21) Condominium
hotel, dimiliki oleh beberapa orang yang berbeda-beda, pengelolaannya seperti
hotel
22) Private
hotel, umumnya dibangun dan digunakan oleh keluarga di daerah wisata
23) Apartotel,
apartemn hotel, resident hotel, kelompok unit akomodasi yang tergabung dalam
suatu bangunan, yang umumnya bersusun keatas
24) Marina,
boutel, nautel, hotel yang terletak di sungai, danau, atau laut. Bisa dalam
bentuk bangunan permanen atau sebuah kapal diam yang beroperasi sebagai hotel.
c. Jenis akomodasi berdasarkan aspek
klasifikasinya
Secara
umum jenis akomodasi berdasarkan aspek klasifikasinya dibagi menjadi:
1) Hotel size atau besar kecilnya hotel
2) Target market atau pangsa pasar yang
dituju
3) Leve of service atau tingkat
pelayannya
4) Ownership atau kepemilikan.
d. Jenis akomodasi berdasarkan aspek
pelayanan
1) World class service (pelayanan kelas
dunia)
Target
pasar untuk jenis pelayanan ini adalah para usahawan eksekutif, artis/
selebriti, para pimpinan politik, dan milyader. Pelayanan yang diberikan kelas
satu, dimana para butler melayani dengan ramah dan secara pribadi.
2) Mid range service (pelayanan kelas
menengah)
Segmen
pasar dari hotel ini adalah orang yang sedang mengadakan perjalanan dimana
hotel ini menyediakan harga khusus untuk rombongan.
3) Economic/ limited service (pelayanan
kelas ekonomi)
Pangsa
pasar hotel ini adalah mereka yang mempunyai keuangan pas-pasan, yang penting
mereka mendapatkan kamar yang bersih, nyaman dan tidak mahal.
e. Jenis akomodasi berdasarkan aspek
kepemilikan/ afiliasi
1) Independent hotel adalah hotel yang
manajemennya tidak tergantung pada pihak lain, biasanya dikelola oleh keluarga
2) Parent company adalah hotel yang
dalam pengoprasiannya dilakukan dengan beberapa unit perusahaan yang lain.
Dimana terdapatnya keseragaman pelayanan (SOP)
3) Management contrac adalah hotel yang
dalam operasionalnya sehari-hari memakai system kontrak dalam manajemen.
4) Franchise and referral group adalah
hotel yang berorerasi atas dasar kerjasama dengan hotel lainnya yang telah
mempunyai nama sebelumnya.
5
Klasifikasi Hotel
a. Faktor pisik
1) Besar/ kecilnya hotel atau banyak/
sedikitnya jumlah kamar :
a) Hotel keci, dengan 25 kamar atau
kurang
b) Hotel sedang, dengan memiliki lebih
dari 25 kamar dan kurang dari 100 kamar
c) Hotel menengah, dengan memiliki
lebih dari 100 kamar dank rang dari 300 kamar
d) Hotel besar, dengan memiliki lebih dari 300 kamar
2) Kualitas, lokasi, dan lingkungan
bangunan
3) Fasilitas yang tersedia untuk tamu
4) Perlengkapan yang tersedia baik
untuk tamu, karyawan maupun pengelola hotel
5) Kualitas bangunan
6) Tata letak ruang dan ukuran ruang
b. Factor tingkatan atau bintang dari
hotel
1) Hotel bintang satu *
2) Hotel bintang dua **
3) Hotel bintang tiga ***
4) Hotel bintang empat ****
5) Hotel bintang lima *****
c. Factor tujuan pemakaian selama
menginap
1) Bussiness hotel, yang banyak
digunakan oleh para usahawan
2) Recreational hotel, yang banyak
digunakan untuk orang-orang yang akan santai atau berekreasi
d. Factor lokasi
1) City hotel, hotel yang terletak di
dalam kota, dimana sebagian besar tamunya yang menginap melakukan kegiatan
bisnis
2) Resort hotel, yang terletak di
kawasan wisata, dimana sebagian besar tamu yang menginap untuk berwisata. Macam-macam
resort hotel berdasarkan lokasi antara lain:
a) Mountain Hotel
b) Beach hotel
c) Lake hotel
d) Hill hotel
e) Forest hotel
3) Suburb hotel, yang lokasinya
dipinggiran kota, yang merupakan pertemuan antara dua kotamdya
4) Urban hotel, yang berlokasi di
pedesaan dan jauh dari kota besar
5) Airport hotel, yang berada dalam
satu komplek bangunan atau area disekitar bandara udara.
e. Factor daya jual dan perencanaan
penjualan
a. European plan, biaya yang
dikeluarkan untuk menyewa kamar hanya untuk harga kamar saja. Keistimewaanya
antara lain :
a) Praktis
b) Memudahkan system pembayaran pada
saat check out
b. American plan, harga kamar dimana
harga yang dibayarkan sudah termasuk harga kamar itu sendiri ditambah dengan
harga makan. American plan dibagi menjadi dua, yaitu :
a) Full American Plan (FAP), harga
kamar yang sudah termasuk dengan tiga kali makan sehari.
b) Modified American Plan (MAP), harga
kamar sudah termasuk dengan dua kali makan dimana salah satu di antaranya makan
pagi
c. Continental plan, harga kamar dimana
harga kamar tersebut termasuk dengan continental breakfast.
d. Bermuda plan, harga kamar dimana
harga kamar yang dibayar sudah termasuk dengan American breakfast.
f. Factor jumlah kamar dan
persyaratannya
1) Hotel bintang satu *
a) jumlah kamar standar minimum 15
kamar
b) kamar mandi di dalam
c) luas kamar standar minimum 20 m²
2) Hotel bintang dua **
a) jumlah kamar standar minimum 20
kamar
b) kamar suite minimum 1 kamar
c) kamar mandi di dalam
d) luas kamar standar minimum 22 m²
e) luas kamar suite minimum 44 m²
3) Hotel bintang tiga ***
a) jumlah kamar standar minimum 30
kamar
b) kamar suite minimum 2 kamar
c) kamar mandi di dalam
d) luas kamar standar minimum 24 m²
e) luas kamar suite minimum 48 m²
4) Hotel bintang empat ****
a) jumlah kamar standar minimum 50
kamar
b) kamar suite minimum 3 kamar
c) kamar mandi di dalam
d) luas kamar standar minimum 24 m²
e) luas kamar suite minimum 48 m²
5) Hotel bintang lima *****
a) jumlah kamar standar minimum 100
kamar
b) kamar suite minimum 4 kamar
c) kamar mandi di dalam
d) luas kamar standar minimum 26 m²
e) luas kamar suite minimum 52 m²
g. Factor lamanya tamu menginap
a. Transit hotel, tamu yang menginap
dalam waktu singkat, rata-rata hanya satu malam
b. Semi residential hotel, tamu yang
menginap lebih dari satu malam, tetapi jangka waktu menginap tetap pendek (2
minggu-1 bulan)
c. Residential hotel, tamu yang
menginap dalam waktu cukup lama, kira-kira paling sedikit 1 bulan.
h. Factor kegiatan tamu selama menginap
a. Olah raga:
a) Sport hotel, yang berada pada
kompleks kegiatan olah raga
b) Ski hotel, yang terdapat di arena
bermain ski
b. Bisnis
a) Conference hotel, yang menyediakan
fasilitas lengkap untuk konfrensi
b) Convention hotel, yang sebagai bagian dari kegiatan
konvensi
c. Beribadah, pilgrim hotel, adalah
hotel yang sebagian tempatnya berfungsi sebagai fasilitas beribadah.
d. Berjudi, casino hotel, adalah hotel
yang sebagian tempatnya berfungsi untuk kegiatan berjudi
i. Kriteria jenis tamu
a. Family hotel, tamu yang menginap
bersama keluarganya
b. Business hotel, tamu yang menginap
para usahawan
c. Tourist hotel, tamu yang menginap
kebanyakan para wisatawan baik domestic maupun luar negeri
d. Cure hotel, tamu yang menginap dalam
proses pengobatan atau penyembuhan dari suatu penyakit.
j. Lama operasi hotel
a. Seasonal hotel
Dibuka
hanya untuk musim-musim tertentu dalam setahun (3, 6, 9 bulan)
b. Around the year hotel
Hotel yang beroperasi dalam sepanjang
tahun
B. DASAR-DASAR
PENGELOLAAN HOTEL
1
Mutu dari produk pelayanan
a. Produk nyata (tanggible), yang
dimaksud adalahproduk hotel yang secara jelas dan nyata diterima dan dapat
dilihat, yang untuk memperolehnya tamu harus membayar, antara lain :
a. Kamar tamu
b. Makanan dan minuman
c. Ruang pertemuan
d. Sarana olah raga
e. Hiburan
f. Fasilitas lainnya (laundry n dry
cleaning)
b. Produk tidak nyata (intanggible),
yang dimaksud adalah produk hotel yang tidak secara nyata diterima dalam wujud
benda, tetapi sangat berpengaruh terhadap nilai atau mutu dari pada produk
nyata (suasana lingkungan, ketenangan, ketentraman, kehangatan dan keramahan,
kebersihan, dll), yang tak terlihat secara langsung, tetapi tamu dapat
merasakannya dan untuk memperolehnya tamu harus membayar, seperti :
a. Pelayanan
b. Keamanan
c. Kesehatan
2
Fungsi-fungsi pengelolaan
Beberapa
unsur manajemen tersusun antara lain :
a. Forcasting, kegiatan mengadakan
perkiraaanterhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi sebelum suatu rencana
yang lebih pasti dapat dilakukan
b. Planning, perencanaan untuk mencapai
tujuan yang tertentu, kapan, dimana, bagaimana, dengan apa dan oleh siapa dan
berapa budget dan dari pos mana budget yang diperlukan apa target dan hasilnya
c. Organizing, suatu bentuk kerjasama
secara teratur menurut tugas dan tanggung jawab masing-masing untukk mencapai
tujuan yang diinginkan.
d. Leadership, fungsi yang berhubungan
dengan usaha memberi pembinaan, pengawasan, bimbingan, saran-saran dan perintah
di dalam melaksanakan tugas agar dilaksanakan dengan baik dan benar tertuju
kepada tujuan yang telah ditetapkan.
e. Coordinating, fungsi manajemen untuk
melakukan kegiatan agar tidak terjadinya kekacauan dengan cara menghubungakan
pekerjaan-pekerjaan hingga terjadi kerjasama yang terarah
f. Motivating, sebagai pendorong
keyakinan atas suatu kegiatan sehingga menimbulkan terjadinya inspirasi dan
inisiatif, semangat dan dorongan di dalam melakukan kegiatan
g. Controlling, fungsi manajemen untuk
melakukan penilaian dan koreksi sehingga kegiatan yang dilakukan dapat darahkan
untuk mencapai tujuan yang diharapkan
h. Reporting, fungsi manajemen untuk
melaporkan perkembangan hasil kegiatan yang telah dilakukan kepada pejabat yang
lebih tinggi baik secara lisan maupun
tulisan.
3
Persyaratan karyawan hotel
Syarat
yang harus dipenuhi untuk calon karyawan di hotel adalah :
a. Tinggi badan minimum sesuai kebutuhan
b. Berbadan sehat dan tidak cacat
jasmani
c. Bebas alcohol dan obat-obatan
d. Bepenampilan menarik
Syarat-syarat
kerapihan, kebersihan dan karakter yang baik antara lain :
a. Kebersihan diri
b. Tepat waktu
c. Daya ingat
d. Kejujuran
e. Pengetahuan umum
4
Fasilitas hotel
Fasilitas
hotel terdiri dari fasilitas utama yaitu kamar, yang mana harus ada di setiap
jenis akomodasi. Fasilitas yang lainnya hanya penunjang dari setiap akomodasi
untuk kepuasan dan kenyamanan tamu, antara lain:
a. Restoran, café, bar, pub
b. Swimming pool
c. Fitnes center
d. Sport center
e. Massage and SPA
f. Money changer and ATM
g. Ball room
h. Meeting room
i. Taxi service
j. Room service, atc